Minggu, 29 Mei 2011

Implementasi Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Biologi Di sekolah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses, meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.
Secara bahasa Biologi berasal dari bahasa Yunani, ”bios” artinya hidup dan ”logos” artinya ilmu. Biologi adalah ilmu tentang mahluk hidup dan kehidupannya serta mahluk mati yang masih dinamakan mahluk hidup. Dahulu sampai tahun 1970-an digunakan istilah “ilmu hayat” (diambil dari bahasa Arab, artinya "ilmu kehidupan").
Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini meruapakan subyek pelajaran sekolah dan universitas di seluruh dunia.
Ilmu Biologi sangat berpengaruh dan berguna bagi kehidupan manusia. Biologi banyak digunakan untuk berbagai bidang kehidupan seperti pertanian, peternakan, perikanan, kedokteran, dan lain sebagainya.
Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya. Pendidikan Biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan data dan mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari. Pada dasarnya, pelajaran Biologi berupaya untuk membekali siswa dengan berbagai kemampuan tentang cara “mengetahui” dan cara “mengerjakan” yang dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara mendalam.
Pada nomor 5 ini saya mengambil point b yaitu implementasi pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran biologi materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, dapat dirumuskan permasalahannya yaitu:
1. Apa saja yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan pembelajaran biologi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran?
2. Bagaimana mengimplementasikan pembelajaran biologi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran?
3. Bagaimana merencanakan pelaksanaan pembelajaran dalam implementasi pembelajaran biologi di sekolah?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun maksud dan tujuan pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan pembelajaran biologi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran.
2. Mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan pembelajaran biologi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran.
3. Mengetahui bagaimana merencanakan pelaksanaan pembelajaran dalam implementasi pembelajaran biologi di sekolah.

BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum menginjak pada implementasi pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran biologi di Madrasah atau sekolah, saya akan membahas bentang beberapa prinsip-prinsip belajar yang perlu diperhatikan terutama oleh pendidik yang nantinya berkaitan dengan implementasi pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran biologi yaitu: perhatian, dalam pembelajaran guru hendaknya tidak mengabaikan masalah perhatian. Sebelum pembelajaran dimulai guru hendaknya menarik perhatian siswa agar siswa berkonsentrasi dan tertarik pada materi pelajaran yang sedang diajarkan.
Motivasi, Jika perhatian siswa sudah terpusat maka langkah guru selanjutnya memotivasi siswa. Walaupun siswa udah termotivasi dengan kegiatan awal saat guru mengkondisikan agar perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran yang sedang berlangsung. Namun guru wajib membangun motivasi sepanjang proses belajar dan pembelajaran berlangsung agar siswa dapa mengikuti pelajaran dengan baik.
Keaktifan siswa, Pembelajaran yang bermakna apabila siswa aktif dalam proses belajar dan pembelajaran. Siswa tidak sekedar menerima dan menelan konsep-konsep yang disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas langsung. Dalam hal ini guru perlu menciptakan situasi yang menimbulkan aktivitas siswa.
Keterlibatan langsung, pelibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran adalah penting. Siswalah yang melakukan kegiatan belajar bukan guru. Supaya siswa banyak terlibat dalam proses pembelajaran, guru hendaknya memilih dan mempersiapkan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pengulangan belajar, Penguasaan meteri oleh siswa tidak bisa berlangsung secara singkat. Siswa perlu melakukan pengulangan-pengulangan supaya meteri yang dipelajari tetap ingat. Oleh karena itu guru harus melakukan sesuatu yang membuat siswa melakukan pengulangan belajar.
Materi pelajaran yang merangsang dan menantang, kadang siswa merasa bosan dan tidak tertarik dengan materi yang sedang diajarkan. Untuk menghindari gejala yang seperti ini guru harus memilih dan mengorganisir materi sedemikikan rupa sehingga merangsang dan menantang siswa untuk mempelajarinya.
Balikan atau penguatan kepada siswa, penguatan atau reinforcement mempunyai efek yang besar jika sering diberikan kepada siswa. Setiap keberhasilan siswa sekecil apapun, hendaknya ditanggapi dengan memberikan penghargaan.
Aspek-aspek psikologi lain, setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan individu baik secara fisik maupun secara psikis akan mempengaruhi cara belajar siswa tersebut, sehingga guru perlu memperhatikan cara pembelajaran yang diberikan kepada siswa tersebut misalnya, mengatur tempat duduk, mengatur jadwal pelajaran dan lain-lain.
Berikut akan dipaparkan tentang apa saja yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan pembelajaran biologi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran di Madrasah atau sekolah.

A. Bahan Implementasi Pendekatan Keterampilan Proses
1. Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah merupakan penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah dan merupakan pendekatan keterampilan proses meliputi perumusan masalah, pembuatan rangka berpikir, penarikan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan.

2. Tujuan
Tugas proyek penelitian ilmiah ini bertujuan untuk melakukan penelitian secara ilmiah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan atau perkembangan tumbuhan.



3. Metode Pelaksanaan
1. Tugas ini dikerjakan setelah siswa mempelajari bab pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
2. Tugas ini membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan dan dikerjakan secara berkelompok.
3. Setiap kelompok wajib membuat laporan sementara untuk dikonsultasikan kepada guru.

4. Alat dan Bahan
Disesuaikan dengan tema penelitian yang diambil.

5. Cara Kerja
1. Buatlah rumusan masalah dengan tema yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan atau perkem-bangan tumbuhan. Misalnya:
a) Pengaruh 3 jenis air (air sumur, air ledeng dan aquades) terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kedelai.
b) Pengaruh perbedaan kadar nitrogen pada pupuk terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawi.
2. Lakukan urutan langkah-langkah penelitian seperti yang akan diuraikan dalam materi.

6. Pelaporan
Buatlah laporan kegiatan sesuai dengan struktur penulisan ilmiah.

B. Cara Mengimplementasikan Pendekatan Keterampilan Proses
Menyiapkan Penelitian Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Penelitian ilmiah merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah yang meliputi perumusan masalah, membuat hipotesis, rancangan percobaan, menentukan dan menyusun instrumen, penyusunan dan analisis data, menyusun kesimpulan, penyusunan laporan penelitian dan membuat ringkasan hasil percobaan.
1. Merumuskan Masalah
Apabila mengamati berbagai peristiwa alam, anda akan menemukan banyak pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan itu dinamakan masalah. Pada bab ini diuraikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Contoh masalah yang dapat ditemukan diantaranya adalah apakah suhu lingkungan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?
Setelah menemukan suatu masalah, selanjutnya anda melakukan studi pendahuluan. Dengan studi ini, anda dapat menentukan kejelasan topik yang ingin diperoleh pada permasalahan tersebut. Jika anda sudah melakukan studi pendahuluan, anda dapat merumuskan masalah, yang merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan dan alternatif cara untuk memecahkannya.
Dari permasalahan di atas, anda dapat merumuskan beberapa rumusan masalah diantaranya sebagai berikut:
a) Bagaimana pengaruh suhu terhadap perkecambahan biji padi, kacang hijau, dan biji kedelai?
b) Apakah kecambah tersebut akan mengalami pertumbuhan yang sama bila ditempatkan pada suhu yang berbeda?
c) Bagaimana keadaan tanaman tersebut bila suhu disekitarnya berubah-ubah?
Setelah menemukan dan merumuskan masalah, anda perlu mem-perhatikan langkah selanjutnya yaitu menyusun kerangka berpikir. Kerangka berpikir diperoleh dengan mengumpulkan keterangan yang menghubungkan teori-teori keilmuan dan fakta empiris dengan permasalahan yang ada, maka akan diperolehlah suatu kerangka berpikir.

2. Membuat Hipotesis
Berdasarkan susunan kerangka berpikir anda dapat memper-timbangkan dan bertanya kepada diri sendiri mengenai hal-hal yang mungkin dapat digunakan sebagai jawaban permasalahan. Dugaan jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan yang dibuat berdasarkan pengetahuan, latar belakang, dan pengalaman yang diperoleh dari kegiatan menyusun kerangka berpikir.

3. Rancangan Percobaan
Sebelum membuat rancangan percobaan ada dua hal yang perlu anda perhatikan, yaitu pemilihan pendekatan dan penentuan variabel percobaan.
a) Pemilihan Pendekatan
Ada dua macam pemilihan pendekatan yaitu studi survei dan studi eksperimen dimana keduanya merupakan implementasi pendekatan keterampilan proses. Studi survei biasanya dilakukan dengan mengumpulkan informasi dan keterangan mengenai suatu masalah. Studi eksperimen dilakukan dengan suatu penelitian. Suatu penelitian memerlukan suatu variabel yang hendak diukur dan dikontrol.
b) Menentukan Variabel
Kedua tipe pemilihan pendekatan yang diambil dalam suatu rancangan perlakuan harus memiliki variabel yang hendak diteliti. Variabel adalah gejala yang bervariasi dan menjadi objek penelitian. Variabel penelitian juga dibedakan berdasarkan hubungan pengaruh terhadap suatu kejadian yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

4. Menentukan dan Menyusun Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat bentu yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan menggunakan metode.rumusan masalah yang menggunakan pendekatan studi eksperimen umumnya meng-gunakan instrumen dengan metode penelitian. Dalam metode ini perlu diperhatikan alat dan bahan yang dibutuhkan dan perlakuan yang harus dikerjakan.
a) Persiapan alat dan bahan contoh anda akan melakukan penelitian mengenai pengaruh suhu perkecambahan pada kacang hijau. Bahan yang diperlukan antara lain biji kacang hijau, kapas sebagai media pertumbuhan, air untuk menjaga kapas selalu basah. Sementara itu alat-alat yang diperlukan diantaranya cawan petri sebagai tempat kapas, pinset untuk mengatur peletakkan bijikacang hijau, semprotan air untuk mengatur jumlah air pada media, lemari es untuk menjaga agar suhu tetap dingin, ruangan berlampu untuk menjaga ruangan lebih panas dari suhu kamar.
b) Sebagai contoh, anda dapt membandingkan dengan perlakuan dan pengukuran yang dilakukan dari rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya. Sejumlah biji kacang hijau dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas dua atau tiga cawan petri. Setiap cawan perti berisi 10 biji kacang hijau. Pada cawan petri dialasi kapas yang dibasahi air. Kelompok pertama diberi label kontrol (diletakkan di tempat bersuhu kamar dalam keadaan terbuka), kelompok kedua diberi label minimum suhu kamar (diletakkan di lemari pendingin dalam), kelompok ketiga diberi label plus suhu kamar(diletakkan pada kotak berlampu). Basahi kapas dengan bantuan pipet tetes setiap pagi dan sore hari dan selalu catat perubahan yang terjadi.

5. Penyusunan dan Analisis Data
Ketika sampai pada tahap perencanaan percobaan, mementukan peralatan pengamatan dan pengukuran yang diperlukan dan tentukan pula cara yang dipakai untuk mencatat data. Menurut Philip Goldstein, cara praktis untuk menyusun data dengan memakai tabel atau grafik. Sebuah tabel dapat meringkas semua data yang terkumpul selama percobaan. Kemudian tuangkan dalam grafik perubahan perkembangan dan pertumbuhan hasil dari pengamatan untuk memudahkan melihat hasil yang diperoleh selama proses penelitian.
Kesimpulan adalah sesuatu yang diperoleh dengan logika dan pemikiran dari sekumpulan bukti. Pada percobaan, pengamatan dan pengukuran selama melakukan penelitian merupakan suatu bukti. Dengan demikian kesimpulan merupakan suatu yang anda tentukan mengenai arti dari bukti-bukti itu.



6. Menyusun Kesimpulan
Pada awal proses perencanaan, anda telah mengajukan sebuah hipotesis sebagai jawaban yang mungkin diberikan untuk permasalahan yang ditentukan. Sekarang anda harus melihat apakah bukti yang dihasilkan dari percobaan mendukung hipotesis tersebut atau tidak. Apakah hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, kaji ulang faktor-faktor menyebabnya. Kesimpulan harus dinyatakan secara sederhana dan jelas dan harus sesuai dengan data-data percobaan yang telah dilakukan.

7. Penyusunan Laporan Penelitian
Suatu ilmu akan berarti apabila diinformasikan kepada orang lain agar dapat diambil manfaatnya. Oleh karena itu, tahapan yang harus dilakukan setelah mengambil kesimpulan dalam penelitian adalah membuat laporan penelitian.
Laporan penelitian yang baik berisi mengenai latar belakang masalah, tujuan penelitian, dan hipotesis, juga harus menyertakan landasan teori agar dapat memeperkirakan jawaban dari hipotesis yang diambil. Laporan juga berisi hal-hal yang dikerjakan saat percobaan, bahkan prapercobaan, serta alat dan bahan yang diperlukan. Hasil dan pembahasan merupakan hasil terpenting dari laporan sebab kedua bagian tersebut dapat digunakan untuk mengambil suatu kesimpulan.

8. Membuat Ringkasan Hasil Percobaan
Setelah selesai membuat sebuah laporan penelitian yang bertema pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Laporan penelitian tersebut telah menggambarkan secara lengkap mengenai penelitian anda.
Ringkasan dari laporan penelitian disusun agar orang lain dapat mengetahui isi setiap laporan. Ringkasan berisi latar belakang, tujuan, perlakuan percobaan, hasil dan pembahasan serta kesimpulan secara singkat.

C. Cara MerencanakanPelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan merupakan suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tesebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan pelaksanaan pembelajaran adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan berjalan dengan baik disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan pelaksanaan pembelajaran adalah langkah awal dari suatu manajemen pengajaran yang berisi kebijakan strategi tentang pelaksanaan pengajaran yang akan dilakukan dalam rencana pembelajaran selalu terdapat komponen yang saling berkaitan (tujuan, metode, bahan, teknik media, alat evaluasi dan penjadualan setiap langkah kegiatan).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP Bhakti Kencana Kelas/ Semester : IX / 1
Mata Pelajaran : IPA / Biologi Pertemuan ke : 3

Standar Kompetensi : 3. Mengaplikasikan konsep pertumbuhan dan perkembangan kelangsungan hidup dan pewarisan sifat organism serta kaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat.

Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

Indikator : 1. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
2. Menyimpulkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat melakukan percobaan tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

B. Materi Ajar:
Pertumbuhan dan Perkembangan
C. Metode Pembelajaran:
Percobaan, diskusi.

D. Langkah-langkah Kegiatan:
Pendahuluan
Salam dan menanyakan kabar.
Apersepsi : Guru menyampaikan indicator yang dicapai.
Motivasi : Guru memberikan pertanyaan sebagai test awal kepada siswa mengenai materi yang akan diajarkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kegiatan Inti
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
2. Guru menjelaskan kepada siswa tentang cara melakukan percobaan.
3. Guru bersama siswa melakukan percobaan pada tanaman kecambah (kacang hijau).
4. Guru dan siswa mendiskusikan hasil percobaan.
5. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil percobaan yang telah diuji cobakan.
Penutup
1. Guru dan siswa menarik kesimpulan dari hasil percobaan yang telah diujicobakan.
2. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya, dan memberikan tugas sebagai evaluasi permbelajaran.
3. Menutupnya dengan salam.

E. Alat dan Sumber Belajar:
 Buku Biologi IX
 LKS
 Lingkungan sekitar


F. Penilaian
Teknik : Kinerja Ilmiah, Tes tulis.
Bentuk Instrumen : Non tes, Pilihan Ganda, Essay.


Bandung, ……………………2010/2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMP Bhakti Kencana


Drs. H. Hasbullah, M.Pd
NIP. 130 720 361
Guru Mata Pelajaran,


Nur Euis Istiqomah SPd
NIP. 130 203 952



BAB III
SIMPULAN

 Bahan implementasi pendekatan keterampilan proses adalah: penelitian ilmiah, tujuan, metode pelaksanaan, alat dan bahan, cara kerja dan pelaporan.
 Cara mengimplementasikan pendekatan keterampilan proses adalah menyiapkan penelitian tentang apa yang akan diteliti yaitu materi tentang pertumbuhan dan perkembangan (perkecambahan pada kacang hijau) dengan meliputi perumusan masalah, membuat hipotesis, rancangan percobaan, menentukan dan menyusun instrumen, penyusunan dan analisis data, menyusun kesimpulan, penyusunan laporan penelitian dan membuat ringkasan hasil percobaan.
 Perencanaan pelaksanaan pembelajaran adalah langkah awal dari suatu manajemen pengajaran yang berisi kebijakan strategi tentang pelaksanaan pengajaran yang akan dilakukan dalam rencana pembelajaran selalu terdapat komponen yang saling berkaitan (tujuan, metode, bahan, teknik media, alat evaluasi dan penjadualan setiap langkah kegiatan).

DAFTAR PUSTAKA
 Dakir. 2004. “Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum”. Jakarta: Rineka Cipta.
 Dimyati dan Mudjiono. 2006. “Belajar dan Pembelajaran”. Jakarta: Rineka Cipta.
 Surya, Mohammad. 2004. “Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran”. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
 Sutikno, Sobri M. 2008. “Belajar dan Pembelajaran”. Bandung: Prospect.
 Uus Ruswandi, A. Heris Hermawan, Nurhamzah. 2008. ”Landasan Pendidikan”. Bandung: Insan Mandiri.
 http://kiatku06-artikel.blogspot.com/2009/04/karakteristik-keterampilan-proses-biologi.html
 http://lcc-ptc.blogspot.com/2008/05/pengertian-biologi.html
 http://organisasi.org/pendekatanketerampikanproses-biologi
 http://rijono.wordpress.com/2008/02/28/kurikulum-2004-kbk-kurikulum-2006-ktsp-memang-berbeda-secara-signifikan/
 http://zaifbio.wordpress.com/2009/07/02/mata-pelajaran-biologi-untuk-sekolah-menengah-pertama-smpmadrasah-tsanawiyah-mts/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar