Sabtu, 28 Mei 2011

Pembelajaran IPA terpadu

Diajukan untuk memenuhi tugas kmata kuliah Belajar dan Pembelajaran Biologi yang dibimbing oleh Bapak Drs. Muh. Muttaqin


Disusun Oleh:
Nur Euis Istiqomah
208 203 952


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2009

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah swt. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw, yang telah membawa kita kepada gerbang keselamatan. Kami membuat laporan ini bertujuan agar pembaca semua bisa memahami materi yang akan kami tuangkan dalam sebuah diskusi, yang membahas tentang “PEMBELAJARAN IPA TERPADU”.
Semoga apa yang telah kami lakukan bisa bermanfaat umumnya bagi pembaca khususnya bagi kami semagai penulis, dan tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memebantu kami dalam penyusunan laporan ini.
Laporan ini kami buat dengan semaksimal mungkin, namun apabila dalam pembuatan makalah ini ada kekeliruan, kami mohon pembaca dapat memakluminya dan semoga untuk kedepannya kami bisa lebih baik dalam pembuatan laporan-laporan yang lainnya. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.


Bandung, Desember 2009

Penulis
PEMBAHASAN

A. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan paengatahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi pesarta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan. Di tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan pembelajaran SaLingTeMas (Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat) secara terpadu yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ulmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMP/MTs merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

B. Tujuan
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebasaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7. Meningkatkan pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

C. Ruang Lingkup
Bahan kajian IPA untuk SMP/MTs merupakan kelanjutan bahan kajian IPA SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
2. Materi dan Sifatnya
3. Energi dan Perubahannya
4. Bumi dan Alam Semesta
Dalam laporan ini, kelompok kami akan mengambil salah satu materi yang akan dibahas yaitu point satu yaitu Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar : - Mendeskripsikan perbedaan makhluk hidup dan makhluk tidak hidup
- Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup
- Menjelaskan perbedaan ciri-ciri makluk hidup pada manusia, hewan dan tumbuhan.
Dan di dalam laporan kami ini akan menitik beratkan pada Kompetensi Dasar tentang “Menjelaskan perbedaan ciri-ciri makhluk hidup pada manusia, hewan dan tumbuhan” yang kemudian di keucutkan pada pembahasan salah satu ciri makhuk hidup yaitu Mengidentifikasi Macam-Macam Gerak pada Tumbuhan.

D. Metoda
Metode yang dapat digunakan dalam materi ini adalah:
A. Ceramah; penerangan dan penuturan secara lisan oleh pendidik terhadap anak didik.
B. Demonstrasi/praktik; dimana seorang pendidik, orang luar, atau siswa sekali pun memperlihatkan pada seluruh kelas suatu proses misalnya gerak pada ujung batang atau pada akar tumbuhan.
C. Tanya jawab; guru berusaha menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta tertentu yang sudah diajarkan pada metode-metode sebelumnya.
D. Diskusi; pertanyaan guru lebih di arahkan untuk merangsang siswa mempergunakan fakta lebih kompleks. Pertanyaan tidak bersifat faktual. Sebab itu, maka jawabannya tidaklah bersifat tunggal.



E. Arah Pengembangan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
A. Ciri-ciri Makhluk Hidup
Batu disebut makhluk tak hidup, sedangkan pohon disebut makhluk hidup. Makhkuk hidup dibedakan dari benda mati karena memiliki ciri-ciri khusus. Untuk mengenali apakah suatu individu merupakan makhluk hidup, kita dapat membandingkannya dengan ciri-ciri mahluk hidup.
Berikut ini akan dibahas beberapa ciri-ciri mahluk hidup.
1. Bernafas
Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas. Manusia dan hewan bernafas menghirup gas oksigen (O2) dan mengeluarkan gas karbon dioksida (CO2). Tumbuhan bernafas memerlukan gas karbon dioksida dan mengeluarkan gas oksigen. Sehingga manusia dan tumbuhan saling ketergantungan.
Makhluk hidup bernafas untuk memperoleh oksigen (O2) dengan cara berbeda-beda. Oksigen yang berada dalam tubuh makhluk hidup. digunakan untuk pembakaran zat makanan (oksidasi biologi). Hasil oksidasi biologi adalah energi, sedangkan sisa pembakaran berupa gas karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Energi digunaksn untuk bergerak, tumbuh dan berkembang. Reaksi oksidasi biologi di dalam sel ditulis dalam persamaan berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + Energi
Alat pernafasan pada MH berbeda-beda, misalnya:
a. Paru-paru pada mamalia, burung, reptilia, dan amfibia.
b. Insang pada ikan, udang, dan berudu.
c. Trakea pada serangga.
d. Kulit pada amfibi.
e. Permukaan tubuh pada cacing, Porifera dan Hydra.
f. Membran sel pada Protozooa (organismo bersel satu, misal Amoeba)
g. Stomata dan lentisel pada tumbuhan.

2. Bergerak
Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Manusia dan hewan bergerak dengan berpindah tempat, alat geraknya berupa tangan, kaki, sayap pada burung dan sirip pada ikan disebut gerak aktif . Sedangkan tumbuhan bergerak saat tumbuh dan biasanya merupakan reaksi terhadap rangsang. Gerak pada tumbuhan misalnya gerak akar tumbuhan menuju pusat bumi dan gerak batang tumbuhan mendekati cahaya. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya oleh karena itu disebut dengan gerak pasif.

3. Menerima dan Mereaksi Rangsang (Iritabilitas)
Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra. Makhluk peka terhadap rangsang karena memiliki indra sebagai penerima rangsang. Reaksi terhadap rangsang biasanya berupa gerak.
Reaksi rangsang pada manusia dan hewan lebih cepat dibandingkan reaksi pada tumbuhan. Manusia dan hewan dapat menerima rangsang berupa sentuhan, zat kimia, panas, cahaya dan suara. Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba. Sedangkan tumbuhan tidak mempunyai alat indra, tetapi peka terhadap rangsang. Misalnya tumbuhan putri malu menguncupkan daunnya jika disentuh dan pertumbuhan batang kearah cahaya matahari.



4. Memerlukan Makanan (Nutrien)
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Energi ini didapat dari makanan. Manusia dan hewan memperoleh makanan dari makhluk hidup lain sehingga disebut organisme heterotrof (mendapat makanan dari luar tubuh).
Sedangkan pada tumbuhan hijau membuat makanan sendiri melalui fotosintesis sehingga disebut organisma autotrof (organisma yang membentuk makanannya dari bahan-bahan organik, seperti menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi). Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya.
Proses fotosintesis dapat dituliskan:
cahaya matahari
6CO2 (karbon dioksida) + 6H2O (air)
menjadi,
C6H12O6 (glukosa/zat gula) + 6O2 (oksigen)

5. Mengeluarkan Zat Sisa
Proses metabolisme dalam tubuh menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan. Jika tidak dikeluarkan, zat sisa akan menjadi racun bagi tubuh. Dalam proses penyerapan makanan, terbentuklah zat sisa yang merupakan zat yang tidak terserap oleh tubuh. Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya air dan karbon dioksida. Hewan dan manusia mengeluarkan zat sisa bersama urin melalui ginjal, keringat melalui paru-paru. Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya, pengeluaran zat-zat sisa dibedakan atas : Ekskresi, Respirasi, dan Defekasi.
 Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine.
 Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melalui hidung.
 Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
Tumbuhan juga mengeluarkan zat sisa berupa karbon dioksida melalui permukaan lentisel dan stomata.

6. Tumbuh dan Berkembang
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan karena bertambahnya jumlah atau volume sel. Pertumbuhan bersifat irrevesible (tidak dapat berbalik). Pertumbuhan pada tumbuhan ditandai dengan batang yang semakin tinggi dan daun yang semakin banyak. Pertumbuhan pada manusia dan hewan ditandai dengan bertambah besar, bertambah tinggi, dan bertambah berat.
Pertumbuhan pada makhluk hidup dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor dalam misalnya zat tumbuh (hormon) atau faktor keturunan. Faktor luar misalnya faktor lingkungan.
Manusia dan hewan mengalami pertumbuhan sampai batas usia tertentu sedangkan tumbuhan dapat tumbuh terus-menerus sepanjang hidupnya.
Perkembangan adalah perkembangan makhluk hidup menuju kedewasaan. Dewasa menurut istilah biologi adalah suatu tahap dimana alat-alat reproduksi pada makhluk hidup sudah berfungsi secara sempurna.

7. Berkembang Biak (Reproduksi)
Berkembang biak atau bereproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan. Tujuan berkembang biak adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya untuk mempertahankan jenisnya dari kepunahan. Dan merupakan kelanjutan proses tumbuh dan berkembang, oleh karena itu makhluk hidup melakukan perkembangbiakan.
Perkembangbiakan dibedakan menjadi dua macam, yaitu secara kawin (seksual atau generatif) dan tak kawin (aseksual atau vegetatif). Perkembangbiakan tak kawin hanya melibatkan satu induk sehingga keturunannya sama dengan induknya. Perkembangbiakan secara kawin melibatkan dua induk sehingga keturunannya memiliki gabungan sifat dari kedua induknya.
Hewan umumnya berkembang biak secara seksual. Hewan bertulang belakang (vertabrata) seperti kura-kura, burung dan tikus berkembang biak secara seksual. Hewan tidak bertulang belakang (avertabrata) dapat berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan membentuk tunas seperti hydra dan ubur-ubur.
Pada tumbuhan, perkembangbiakan seksual dilakukan dengan biji.. Sedangkan perkembangbiakan aseksual dilakukan seperti pada pembentukan tunas, umbi batang, setek batang atau cangkok.
Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Manusia berkembangbiak dengan cara melahirkan. Hewan berkembangbiak dengan cara bertelur, beranak, dan bertelur kemudian melahirkan. Ada juga yang berkembangiak dengan cara membelah diri, misalnya hewan yang sangat kecil (bakteri). Tumbuhan berkembangbiak dengan 2 cara, yaitu:
 Secara alami, yaitu:
1. Biji, Contoh : Padi, Jagung, dan Kacang
2. Tunas, Contoh : Pisang, dan Bambu

 Secara buatan (Tumbuan berkembangbiak dibantu oleh manusia), yaitu :
1. Cangkok, Contoh : Jambu, Mangga, dan Rambutan
2. Stek, Contoh : Singkong
3. Okulasi, Contoh : Jeruk

B. Perbedaan Hewan dan Tumbuhan
Hewan Tumbuhan
Cara Mendapatkan Makanan Makan makanan yang siap makan (heterotrof) Membuat makanannya sendiri melalai fotosintesis (autotrof)
Memiliki mulut & saluran pencernaan Tidak memiliki & saluran pencernaan
Pigmen / Pigmentasi Tidak memiliki klorofil Memiliki klorofil
Bergerak & berpindah tempat Tidak berpindah tempat
Reaksi Terhadap Rangsangan Memiliki system saraf & otot Tidak memiliki system saraf & otot
Memiliki indera (telinga, mata dll) Tidak memiliki indera
Cairan Tubuh Cairan tubuh kaya akan zat garam Cairan tubuh sedikit mengandung garam
Susunan Tubuh Mempunyai susunan tubuh dan sejumlah tipe organ yang tetap Hidupnya menetap di suatu tempat dengan organ tubuh yang selalu berganti-ganti
Pertumbuhan Secara tertutup dengan ukuran dan bentuk yang relatif terbatas Ukuran dan bentuk mudah berubah dengan dipengaruhi kondisi lingkungan sekitar
Susunan Sel Tidak memiliki dinding sel dengan vakuola yang kecil atau bahkan tidak memiliki vakuola vakuola besar dan memiliki dinding sel tebal pada sel-selnya

MENGIDENTIFIKASI MACAM-MACAM
GERAK PADA TUMBUHAN
Pada pembahasan di atas kami membahas tentang ciri-ciri makhluk hidup, di mana salah satunya ciri makhluk hidup dapat bergerak. Jika pada hewan rangsang disalurkan malalui syaraf, namun pada tumbuhan tidak demikian, namun tetap mempunyai kemampuan untuk menerima rangsang dan memberikan reaksi terhadap rangsang tersebut.
Sebenarnya tumbuhan dapat melakukan geakan, meskipun gerak pada tumbuhan tidak menghasilkan perpindahan tempat. Gerak tumbuhan hanya dilakukan oleh bagian-bagian tertentu, seperti bagian ujung tunas, ujung akar, dan daun. Tumbuhan tingkat tinggi dapat merespon rangsangan tertentu dari lingkungannya dengan melakukan gerak. Contoh tumbuhan yang terlihat gerakkannya adalah ”putri malu” yang suka tumbuh liar di pinggir jalan. Ketika daunnya tersentuh mak daun akan spontan menutup. Itulah yang dinamakan ”iritabilitas” dimana tumbuhan dapat menerima dan menanggapi rangsang.
Setiap makhluk hidup bisa bergerak walaupun sangat lamban karena salah satu makhluk hidup adalah bergerak. Pergerakan tumbuhan dapat disebabkan karena adanya stimulus dari luar. Arah gerakkan bisa menjauh dan mendekati rangsang. Gerak pada tumbuhan terbagi menjadi tiga yaitu gerak endonom, esionim dan higroskopis.

1. Gerak Endonom
Adalah gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh stimulus yang berasal dai dalam tumbuhan itu sendiri, atau bisa dikatakan endonom adalah gerak yang tidak diketahui penyebab luarnya. Endonom menrupakan gerakan spontan (gerak aliran sitoplasma) pada tamanan air I”Hydrilla verticilata” yang dapat dideteksi dari gerak sirkulasi klorofil di dalam sel.

2. Gerak Esionom
Adalah gerakan pada tumbuhan yang disebabkan oleh stimulus yang berasal dari luar tumbuhan tersebut. Faktor penyebab gerakan esionom biesa berasal dari rangsang sentuhan air, cahaya, temperature, zat kimia, grafitasi dan sebagainya. Gerak esionom ini dibagi menjadi tiga yaitu:
Taksis yaitu gerak seluruh bagian tumbuhan dan arah geraknya sesuai dengan rangsangan, gerak taksis biasanya dilakukan oleh organisma uniseluler. Berdasarkan arah rangsangannya taksis dibedakan menjadi:
a) Kemotaksis, yaitu gerak taksis yang dipengaruhi rangsangan yang berupa bahan kimia. Contohnya gerak spermatozoa tumbuhan berbiji tertutup yang mendekati ovum karena adanya rangsangan senyawa kimia yang diproduksi oleh sel telur.
b) Fototaksis, yaitu gerak taksis yang dipengaruhi rangsang berupa cahaya. Contohnya gerak kloroplas dan spirogyra yang bergerak menuju ke arah cahaya. Gerak ganggang hijau Euglena dan Clamidomonas ke tempat yang lebih terang.
Tropisme yaitu gerak sebagian organ tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan dari luar yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Tropisme berasal dari bahasa Yunani yaitu trope yang artinya belokan. Tropisme biasanya diberi nama sesuai dengan jenis rangsangannya. Gerak tropisne yang mendekati rangsang disebut tropisme positif sedang gerak tropisme yang menjauhi rangsang disebut tropisme negatif.
a) Kemotropisme adalah gerakan yang dipengaruhi oleh rangsangan behan kimiawi. Contoh adalah gerak pertumbuhan buluh serbuk sari menuju bakal buah saat berlangsungnya pembuahan.
b) Tigmotropisme adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan sentuhan atau kontak fisik dengan benda padat. Tumbuhan merambat umumnya tumbuh lurus terus-menerus hingga ujung betangnnya menyetuh sesuatu. Kontak itu membuat lengkungannya pada tumbuhan. Sel pada bagian yang bersentuhan dengan benda lain perkembangannya lebih lambat dibandingkan dengan bagian yang tak tersentuh, sehingga pertumbuhannya menjadi melengkung. Contohnya gerak sulur anggur karena rangsang sentuhan.
c) Fototropisme adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya. Umumnya arah tumbuh tumbuhan dipengaruhi cahaya, khususnya cahaya matahari. Pertumbuhan yang mendekati sumber cahaya disebut fototropisme posotif sedangkan pertumbuhan yang menjauhi cahaya disebut fototropisme negatif. Akar biasanya memperlihatkan fototropisme negative, meskipun demikian geotropismenya lebih berperan dalam pertumbuhannya.
d) Geotropisme adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan gaya gravitasi bumi. Charles Darwin adalah orang yang pertama kali mencatat bahwa gerak pertumbuhan akar adalah geotropisme positif karena searah dengan gaya grafitasi bumi. Sedangkan pertumbuhan batang adalah termasuk geotropisme negatif, karena arahnya berlawanan dengan arah gravitasi bumi.
e) Hidrotropisme adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan kelembapan atau air. Makhluk hidup memiliki kecenderungan untuk menddekati atau menjauhi air. Contohnya pertumbuhan akar tanaman pada umumnya menuju ke sumber air.
Nasti, yaitu gerak sebagian tumbuhan akibat rangsangan dari luar, tetapi arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Gerak nasti dibedakan menjadi lima macam, yaitu sebagai berikut:
a) Seismonasti yaitu gerak yang dipengaruhi oleh getaran atau sentuhan. Contoh paling midah adalah gerak menutupnya daun Mimosa pudica (putri malu) saat tersentuh.
b) Niktinasti yaitu gerak tidurnya daun tanaman Leguminosae (kacang-kacangan) menjelang petang akibat perubahan turgor pada tangkai daun. Perubahan ini disebsbkan karena rangsangan suasana yang gelap.
c) Termonasti yaitu gerak nasti yang sumber rangsangannya berupa suhu. Misalnya mekarnya bunga tulip pada hari-hari yang hangat pada musim semi karena rangsangan suhu.
d) Fotonasti yaitu gerak nasti yang sumber rangsanganya berupa cahaya, misalnya mekarnya bunga Mirabilis jalava (bunga pukul empat) pada sore hari karena telah memperoleh periode terang yang cukup dari cahaya matahari.
e) Nasti kompleks gerak nasti yang bersumber rangsangannya lebih dari satu. Contoh gerak nasti ini adalah membuka menutupnya stomata karena pengaruh kadar air, cahaya, suhu dan zat kimia.

3. Gerak Higroskopis
Adalah gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar air. Higroskopis disebabkan karena perubahan kadar air. Gerak ini dapat menyebabkan pecahnya buah kapas dan polong-polongan setelah mengering. Contoh lainnya adalah membukanya sel annulus pada spongarium tumbuhan paku dan membukanya gigi peristom pada sporangium tumbuhan laut.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang K. Karnoto & Rusdi. 2008. SERIBU PENA BIOLOGI SMP KELAS VII. Jakarta: Erlangga.
Dakir. 2004. “Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum”. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. “Belajar dan Pembelajaran”. Jakarta: Rineka Cipta.
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/08/ciri-ciri-makhluk-hidup/
http://organisasi.org/ciri-ciri-makhluk-hidup-seperti-manusia-hewan-dan-tumbuhan-syarat-mahluk-benda-hidup-biologi
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Ciriciri_dan_Kebutuhan_Makhluk Hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar